Persit Kodim Jeneponto Berbagi Kepada Warga Miskin (Laga Dg Gau)
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana
Cab. XXXIII Dim 1425/Jp Ny. Sugiri bersama Wakil Ketua dan anggota Persit setelah mendengar kabar yang
banyak beredar di Media Sosial bahwa ada warga Jeneponto yang hidupnya miskin,
lansung mendatangi kediaman Laga Dg Gau di Kampung Pannara Kelurahan Empoang Selatan Kecamatan BinamuKab.
Jeneponto, Sulsel untuk berbagi (Jumat 19/1/18).
Melihat
kondisi rumah, tersebut sangat miris memang, atapnya seng bekas, demikian pula
sebagian dindingnya dari seng berkarat. Dinding lainnya dari anyaman pelepah
rumbia yang sudah lapuk. Ukurannya kurang lebih 2x2 meter. Tirainya berupa kain
yang sudah usang. Tiangnya dari pohon kayu hidup. Itulah rumah yang sehari-hari
ditempati Laga Daeng Gau (65).
Laga Dg Gau yang
penuh derita adalah salah satu potret kemiskinan di Kabupaten Jeneponto,
Sulawesi Selatan (Sulsel). Diusinya yang sudah mulai senja, 65 tahun, Laga
semestinya sudah menikmati kehidupannya yang santai dan nyaman namun nasib
belum berpihak kepada kakek ini, ditengah kondisi tubuhnya yang sudah mulai
melemah itu. Kehidupan Laga justru sangatlah memprihatinkan, ia tak kuasa
menolak kemiskinan yang menderanya.
Saat ditanya oleh Ny. Sugiri Dg Gau menjawab
dengan terbata-bata dan kurang fasih berbahasa Indonesia ” Saya miskin dan
benar-benar sangat tersiksa, Dg Gau mengungkapkan, dirinya kurang lebih dua
tahun menempati rumah itu, dia sebatangkara, tanpa sanak keluarganya. Meskipun
dengan kondisi itu, dirinya masih bertahan hidup.
"Tenamo nguruska ka tena anakku,
anne pole pacciniku kaburmi. (tidak adami yang urus saya, karena tidak punya
anak. Ini saja penglihatan saya sudah kabur.
Saat ini, Dg Gau tinggal di sebuah pondok
mungil berukuran 2 m x 2 m,tempat itu sangat tidak layak untuk sebuah hunian.pondok
beralaskan tanah dan dinding gamacca serta pintu yang terbuat dari kain tirai
itulah, Laga menjalani kehidupan sehari-hari penuh derita. Laga hanya hidup sebatang
kara. Sudah lebih 2 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar